Yogyakarta (Kemenag DIY) – Dalam upaya mewujudkan masjid yang ramah bagi musafir, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kemenag DIY), Sa’ban Nuroni, bersama dengan Qurrotul Aini dan Risnawati, melakukan kunjungan silaturahmi dan monitoring di dua masjid yang terletak di Kota Yogyakarta pada Rabu (19/3/2025). Kedua masjid yang dikunjungi adalah Masjid Quwwatul Islam yang berada di kawasan Danurejan dan Masjid Al Huda yang terletak di Gedongkuning, Kotagede. Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari kampanye nasional yang digagas oleh Kemenag untuk mempromosikan masjid agar lebih ramah dan nyaman bagi seluruh jemaah, baik yang mukim maupun yang musafir.
Sa’ban Nuroni menyampaikan pentingnya fasilitas yang lebih lengkap dan memadai di masjid, terutama bagi masjid yang terletak di jalur wisata atau jalur mudik. “Masjid yang berada di jalur wisata atau mudik seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, agar para pengunjung dapat merasa nyaman saat singgah dan beribadah,” ujar Sa’ban dalam kesempatan tersebut. Ia juga menambahkan bahwa keberadaan masjid di kawasan wisata sangat strategis, sebab masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga berperan sebagai tempat peristirahatan bagi para musafir yang sedang dalam perjalanan jauh.
Masjid-masjid yang terletak di jalur wisata atau jalur mudik memang memiliki peran yang sangat penting. Tidak hanya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah, tetapi juga untuk memberikan kenyamanan bagi musafir yang membutuhkan tempat singgah sementara. Dengan fasilitas yang baik, seperti area wudhu yang bersih, ruang istirahat yang nyaman, serta akses yang mudah dijangkau, masjid bisa menjadi tempat yang ideal untuk beristirahat dan memperbarui energi sebelum melanjutkan perjalanan.

Ketua Yayasan Masjid Quwwatul Islam Danurejan, H. Muh. Roji Amin, yang turut menyambut kunjungan tim Kemenag DIY, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan monitoring ini. Dalam kesempatan yang sama, H. Roji Amin juga mengungkapkan rencana peningkatan sarana dan prasarana masjid guna memberikan pelayanan yang lebih baik, terutama bagi musafir dan jemaah yang datang. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas masjid, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat edukasi, pelayanan sosial, dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Roji dengan penuh semangat.
Selain peningkatan fasilitas, pihak pengurus Masjid Quwwatul Islam juga siap menindaklanjuti berbagai masukan yang diberikan oleh tim Kemenag DIY untuk menjadikan masjid ini sebagai tempat yang lebih nyaman dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi masjid untuk tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Dengan adanya kegiatan monitoring ini, diharapkan masjid-masjid di kawasan wisata dan jalur mudik dapat lebih siap untuk melayani para musafir dan jemaah. Fasilitas yang lebih lengkap, serta perhatian terhadap kenyamanan pengunjung, dapat menjadikan masjid sebagai tempat yang lebih ramah dan bermanfaat bagi umat. Kampanye ini juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan masjid di Indonesia, menjadikannya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat yang mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Peningkatan fasilitas masjid juga diharapkan dapat memperkuat fungsi masjid sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan umat. Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi tempat yang mampu memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat sekitar, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun pendidikan. Ke depan, semoga program ini dapat terus berkembang dan menginspirasi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka bagi umat. (imm/sna)