1. Pengertian Infak
Secara bahasa, infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta. Dalam istilah syariat, infak adalah mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk kepentingan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Selain itu, infak dapat bersifat wajib seperti zakat, atau sunnah seperti membantu fakir miskin.
Dalil Hadits Shahih:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menafkahkan harta yang halal, dan Allah tidak menerima kecuali yang halal, melainkan Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya…”
(HR. Bukhari No. 1410, Muslim No. 1014)
Contoh Infak:
- Menafkahi keluarga (wajib).
- Menyumbang pembangunan masjid (sunnah).
- Memberikan bantuan biaya pendidikan anak yatim.
Dengan demikian, infak memiliki cakupan yang cukup luas, mulai dari kewajiban keluarga hingga amal sosial di masyarakat.
2. Pengertian Sedekah
Sedekah secara bahasa berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Sementara itu, dalam istilah syariat, sedekah adalah pemberian sukarela dari seorang muslim kepada orang lain untuk mencari ridha Allah, baik dalam bentuk harta, tenaga, waktu, atau perbuatan baik.
Dalil Hadits Shahih:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, engkau memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran adalah sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat adalah sedekah.”
(HR. Tirmidzi No. 1956, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Misalnya, memberikan senyum yang tulus, mengajarkan ilmu, atau membantu orang lain adalah bentuk sedekah yang bernilai pahala. Oleh karena itu, sedekah tidak terbatas pada uang atau barang saja.
3. Perbedaan Utama Infak vs Sedekah
Meski sering dianggap sama, nyatanya keduanya memiliki perbedaan penting. Berikut ini tabel perbandingannya:
Aspek | Infak | Sedekah |
---|---|---|
Bentuk | Utamanya harta atau materi. | Harta, tenaga, waktu, perbuatan baik. |
Sifat | Bisa wajib (zakat, nafkah) atau sunnah. | Sukarela, tidak ada kewajiban. |
Cakupan | Lebih spesifik pada kebutuhan tertentu. | Lebih luas, mencakup semua kebaikan. |
Dalil | Banyak terkait kewajiban harta. | Banyak terkait amal sosial dan moral. |
Dalil Hadits Shahih:
“Setiap kalian adalah pemberi sedekah setiap hari ketika matahari terbit.”
(HR. Bukhari No. 2989, Muslim No. 1009)
Dengan kata lain, infak lebih fokus pada pemberian materi, sedangkan sedekah mencakup segala bentuk kebaikan, bahkan yang sederhana sekalipun.
4. Kapan Memilih Infak dan Kapan Sedekah
Memilih antara infak dan sedekah sering kali bergantung pada situasi.
- Infak lebih tepat ketika ada kebutuhan yang jelas dan spesifik, misalnya membayar zakat, menafkahi keluarga, atau mendukung program pembangunan masjid.
- Sedekah, di sisi lain, dapat dilakukan kapan saja dan dalam bentuk apa saja, bahkan tanpa mengeluarkan uang.
Contoh Praktis:
- Memberikan uang untuk pembangunan masjid → Infak.
- Tersenyum dan menyapa jamaah baru → Sedekah.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami kapan berinfak dan kapan bersedekah, sehingga setiap amal menjadi lebih tepat sasaran.
5. Keutamaan Infak dan Sedekah
Keduanya memiliki pahala besar di sisi Allah. Infak membersihkan harta dan hati dari sifat kikir, sementara itu sedekah memperluas keberkahan hidup dan mendatangkan pertolongan Allah.
Dalil Hadits Shahih:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.”
(HR. Muslim No. 2588)
Terlebih lagi, infak dan sedekah akan menjadi penolong di hari akhir, sehingga keduanya sebaiknya diamalkan secara seimbang.
Kesimpulan
Infak dan sedekah sama-sama mulia, namun memiliki perbedaan dari sisi bentuk, sifat, dan cakupannya. Infak biasanya berbentuk materi dan kadang bersifat wajib, sedangkan sedekah lebih luas dan bisa berupa kebaikan apapun. Pada akhirnya, keduanya adalah jalan menuju ridha Allah dan keberkahan hidup.
Ayo Berinfak Sekarang!
Masjid Quwwatul Islam membuka kesempatan bagi Anda untuk menyalurkan infak secara online. Jadi, mari wujudkan keberkahan dan pahala yang mengalir tiada henti.
➡️ Klik di sini untuk berinfak sekarang