Masjid Quwwatul Islam Yogyakarta

Sejarah

Kenali lebih dekat sejarah masjid kami, sebuah tempat suci yang menjadi pusat ibadah, pembelajaran, dan interaksi sosial bagi komunitas dalam menjalani ajaran Islam.

Rencana Kegiatan

Pembangunan kebaruan masjid ini menegaskan percampuran budaya  Yogyakarta dengan Kalimantan Selatan. Empat tiang masjid ini sebagai pilar dari budaya Yogyakarta. Sedangkan kubah persegi sebagai arsitektural Jawa Yogyakarta dengan ornamen khas karya cipta rasa oleh Pangeran Antasari dari Kalsel, sebagai  Ulama dan pejuang kemerdekaan. Pencampuran dua budaya Yogyakarta dan Banjar mewarnai seluruh arsitektural maupun ornamen-ornamennya yang ada pada dinding-dinding masjid ini. Pembangunan kebaruan Masjid Quwwatul Islam diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pada hari Selasa, tgl 10-10-2023.

Sejarah Berdirinya Masjid​

Tahun 1940
Visi Masjid Quwwatul Islam di Yogyakarta, dimulai dengan bentuk bangunan mushola / langgar Kalimantan yang lahir dari zaman penegakan kedaulatan negara dan bangsa  terhadap kekuasaan kolonialisme. Pada masa itu masyarakat Banjar Kalsel  dengan semangat perjuangan, ketulusan atas Iman, tiba di Yogyakarta turut  melawan kolonial yang dikenal dengan laskar kalimantan untuk mengusir agresi kolonial terhadap kedaulatan Yogyakarta di bawah kepemimpinan Ngarsu Dalem  Hamengkubuwono IX  pada tahun 1940an.
Tahun 1940
1963
Mushola tersebut kemudian tahun 1963 berubah bentuk menjadi masjid yang bernama Quwwatul Islam. Perubahan tersebut seiring ketulusan, rasa persaudaraan Ngarsu Dalem Hamengkubuwono IX terhadap “urang Banjar” dengan memberikan restu dan izin pemakaian tanah Kraton pada lahan masjid Quwwatul Islam saat ini.
1963
Saat Ini
Berdirinya Yayasan Quwwatul Islam Yogyakarta  seiring dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pengembangan Masjid Quwwatul Islam dimulai tahun 2015 dan Alhamdulillah dapat diselesaikan pada tahun 2020 dengan menggunakan dana  lebih 15 M. 
Saat Ini